- Mencintai yang dilakukan. Orang-orang sukses biasanya berhasil di bidang yang dicintainya. Karena senang dengan yang dilakukannya, mereka akan menjalaninya dengan riang gembira. Tanpa ada paksaan. Itulah kenapa misalnya seorang seperti Ahmadun Yosi Herfanda dan Jonru bisa menjadi penyair dan penulis hebat. Karena mereka mencintai yang dilakukannya.
Lakukan apa yang anda cintai. Makin anda lakukan, makin bersemangat dan nikmat menjalaninya. - Berorientasi pada tujuan. Orang-orang sukses selalu berorientasi padatujuan. Tahu mengapa harus melakukan sesuatu. Dan memfokuskan usahanya untuk mencapai tujuan itu.
Ketahui dimana anda sekarang dan kemana akan melangkah, dan tahu bagaimana cara mencapainya. Selanjutnya just ACTION! - Berkumpul di lingkungan orang sukses. Nasihat lama mengatakan kalau ingin harum berkumpullah dengan penjual minyak wangi. Berkumpul di lingkungan yang sesuai, bisa mendorong anda mencapai apa yang anda inginkan.
- Percaya diri. Orang-orang sukses memiliki kepercayaan diri. Tanpa ragu mereka akan mengatakan kepada orang di sekelilngnya mengenai tujuan-tujuannya. Mereka mengatakan apa saja yang akan mereka lakukan dan hasilkan.
Jangan ragu, percayalah pada diri anda. Anda bisa! - Bekerja keras dan cerdas. Sekalipun berbisnis internet yang tiap harinya hanya menghadap komputer, namun jangan dikira kita tak perlu kerja keras dan cerdas. Tanpa bermaksud apa-apa, sekalipun saya bisa saja tak bekerja apapun sepanjang waktu, namun tiap harinya saya tetap mengalokasikan waktu bekerja. Sekalipun ada beberapa karyawan yang membantu, saya tetap ACTION. Saya tak keberatan bangun tengah malam sekalipun untuk mengecek email, blog, dan situs web.
Ya karena saya menyukainya. Saya mencintai apa yang saya lakukan. Saya cinta internet marketing.
Pages
♪ Яёіşђă Ăмăñďą ♫
Blog tempat berbagi opini, cerita, tips dan pengetahuan
Sabtu, 07 Mei 2011
5 Cara Orang Yang Biasa Menjadi Luar Biasa
Tips Sukses Kuliah
Buat kamu2 yang masih ada di semester awal kuliah, harus punya persepsi yang benar dulu nih mengenai tujuan kita kuliah. Klo dalam persepsi ku, kuliah itu punya 3 tujuan penting, yaitu meng-upgrade ilmu sesuai dengan bidang keahlian kita (menuntut ilmu wajib lho), meng-create pola pikir dan menciptakan semacam social responsibility. Ketika seseorang itu punya ilmu, cerdas (pola pikirnya terasah) dan dekat dengan lingkungannya (mempunyai social responsibility) insya allah yg namanya pekerjaan itu mudah didapatkan. Bahkan sebelum dia mencari sudah dicari ^_^ so sweet kan?
Buat mewujudkan itu, aku punya beberapa tips yang semoga bermanfaat :
- Niat dulu *niatin kuliah tuh mo ngapain? Yg jelas bukan buat maen2 doang kan?
- Perhatikan baik2 apa yang diajarkan dosen *ini kuncinya menurutku, g harus punya catatan deh..asal dengerin bener apa yg disampekan dosen, 70 % nya dah terserap kok di otak..yg di catat poin2 pentingnya aj
- menjadikan Belajar sebagai hal yang menyenangkan *jangan menganggap belajar itu adalah beban..enjoy aj lagi…
- Mencari teman yang baik plus pintar *Penting and wajib bgt deh..klo sampe salah piilih temen bisa berabe lho!!! temen yang baek adalah teman yang tulus and biasanya temen yang kayak gini yang bakal bikin kita jadi selalu termotivasi ^_^
- Aktif berorganisasi (intra kampus maupun ekstra kampus) *bisa belajar b’sosialisasi dgn orla, blajar memahami orla, bljar menghadapi perbedaan , mbtuk pola pikir,etc –> PENTING bgt!!
- aktif dalam kegiatan social kemasyarakatan *jangan jadi katak dalam tempurung,lihatlah dunia di sekitarmu dan lakukan sesuatu
- Managemen waktu yang baik *kUnci dri semuanya nih
- Imbangi dengan penguatan ruhiyah (dengan sering ikutin kajian or pengajian or baca2 buku agama) dan jangan lupa always berdoa ^_^ *kekuatan utama nih
itu aja kok..simple kan? Oia satu hal yang harus diingat, yang namanya belajar tuh ga melulu harus SERIUS bgt dengan srtumpuk buku tebal lho…klo kita jeli, kita sbnrnya bisa belajar kapanpun and dimanapun …klo males belajar, ikutan aj kelompok belajar or kelompok study. Mencari temen yg baik bukan berarti pilih2 or gmna gtu…bertemanlah dengan siapa saja..but untuk ‘temen deket’ or ‘sahabat’ wajib BAIK (biasanya orang baik itu juga pintar). Knapa? Karena sahabat adalah orang yg bakal paling mempengaruhi kepribadian kita after keluarga. Yakin deh… klo sampe kmu salah pilih teman bakal bahaya bgt buat masa depan kmu sendiri..so wajib bgt bersahabat dengan Orang yg baek and berusahalah juga untuk jadi orang yang baek
Sabtu, 19 Februari 2011
Penolakan Perubahan
- PENOLAKAN PADA TINGKAT INDIVIDUAL
Menurut Sondang P. Siagian (2004:77), kecenderungan para individu dalam organisasi menolak perubahan dapat dikatakan bersumber pada lima faktor, yaitu:
- Kebiasaan
Manusia cenderung mengandalkan kebiasaan untuk menyederhanakan kehidupan yang serba rumit sekarang ini. Dengan kebiasaan yang sudah mendarah daging, lebih mudah bagi seseorang untuk memberikan respons yang sudah terprogram. Akan tetapi apabila dihadapkan kepada tuntutan perubahan, kebiasaan tersebut menjadi sumber penolakan.
- Ancaman terhadap rasa aman
Apabila perubahan yang akan terjadi dipandang sebagai ancaman terhadap rasa aman dalam pekerjaan, jabatan, karier dan penghasilan seseorang akan cenderung menolak perubahan tersebut.
- Faktor ekonomi
Jika perubahan diperkirakan akan berakibat pada berkurangnya penghasilan seseorang, ia akan menolak perubahan tersebut.
- Ketakutan pada hal-hal yang asing
Manusia tidak menyukai sesuatu yang asing. Jika perubahan akan membawa sesuatu yang asing, terjadi penolakan karena seseorang memandang bahwa yang asing itu membawa ketidakjelasan dan ketidakpastian.
- Proses informasi selektif
Telah umum diketahui bahwa seseorang “menciptakan dunianya” melalui persepsi tertentu yang dikembangkannya. Dengan “dunia ciptaanya” itu seseorang akan menolak perubahan karena ia tidak mau ada gangguan terhadap keutuhan persepsi yang telah dibentuknya itu.
- PENOLAKAN PADA TINGKAT ORGANISASI
Dapat dikatakan bahwa organisasi memiliki sifat dasar, yaitu konservatif. Artinya, organisasi secara aktif menolak perubahan. Para pakar telah menemukan enam faktor penyebab mengapa terjadi penolakan terhadap perubahan pada tingkat organisasi, yaitu:
- Inersia struktural
Ternyata organisasi pada umumnya mempunyai mekanisme yang sudah melekat untuk memelihara dalam perjalanan organisasi yang bersangkutan. Sering terjadi bahwa praktek-praktek manajemen diarahkan pada pemeliharaan kontinuitas dan stabilitas tersebut. Inersia struktural sering berperan sebagai tameng terhadap perubahan yang akan mengganggu stabilitas organisasi.
- Fokus perubahan yang terbatas
Organisasi dikelola dengan pendekatan kesisteman yang antara lain, berarti bahwa pembagian tugas dilakukan dan satuan-satuan kerja apapun yang diciptakan, satuan-satuan kerja tersebut merupakan “subsistem” dari organisasi sebagai keseluruhan. Oleh karena itu apa yang terjadi pada satu sub sistem pasti akan berpengaruh pula pada berbagai sub sistem yang lain.
- Inersia kelompok
Inersia kelompok merupakan situasi dalam mana para anggota kelompok sebagai individu bersedia menerima perubahan akan tetapi terhalang oleh norma-norma kelompok dimana seseorang menjadi anggota.
- Ancaman terhadap kemahiran atau keterampilan seseorang
Dalam organisasi yang besar biasanya terdapat sekelompok orang atau karyawan yang merupakan spesialis dalam bidangnya. Jika terjadi perubahan yang akan mengancam keberadaan kelompok itu, maka mereka akan cenderung menolak perubahan yang direncanakan akan terjadi.
- Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang sudah mapan
Para manajer yang sudah terbiasa memiliki dan menggunakan kekuasaan atau kewenangan tertentu- misalnya dalam hal mempromosikan, mendemosikan, mengalihkan tugaskan, memberikan pujian dan mengenakan sanksi kepada para bawahannya-akan cenderung menolak perubahan yang terjadi.
- Ancaman terhadap alokasi dana dan daya
Kelompok-kelompok tertentu dalam organisasi yang sudah terbiasa menguasai sarana, prasarana, daya dan dana pasti akan melihat perubahan sebagai suatu ancaman. Mereka lebih senang jika praktek-praktek yang sudah lama dibiarkan berlanjut.
(dalam Sondang P. Siagian, 2004:79)
- MENGELOLA KEKUATAN-KEKUATAN PENGUBAH
Mengubah suatu organisasi berarti mengubah, sistem, struktur dan kultur organisasi yang sudah berlaku ke arah standar atau tingkat kinerja yang berbeda dan biasanya mengejawantah dalam bentuk peningkatan efektivitas organisasi yang bersangkutan, bukan hanya dalam bentuk yang bermanfaat secara internal bagi organisasi seperti dalam hal peningkatan kemampuan menjamin eksistensinya, akan tetapi untuk beradaptasi dengan lingkungan yang sering bergerak sangat dinamis. Para pakar pada umumnya berpendapat bahwa dalam mengelola perubahan, harus memperhitungkan lima kekuatan, yaitu:
1. Pendorong perubahan. Faktor terpenting yang harus dipertimbangkan adalah siapa yang akan berperan sebagai pendorong untuk melakukan perubahan organisasi.
2. Tingkat dan cakupan perubahan. Manajemen harus memutuskan tingkat dan cakupan perubahan yang akan diwujudkannya. Meskipun dalam arti sebenar-benarnya kegiatan PO mencakup hal-hal yang sifatnya strategis dan menyeluruh, akan tetapi dalam pengertian sempit dan terbatas kegiatan PO dapat pula hanya pada tingkat teknikal dan mencakup bidang yang terbatas.
3. Kerangka waktu. Faktor ketiga yang harus diperhitungkan adalah kerangka waktu untuk melaksanakan program perubahan tersebut. Pengalaman banyak orang menunjukkan bahwa pendekatan yang gradual, biasanya lebih menjamin keberhasilan program perubahan itu antara lain karena pihak-pihak yang tadinya menentang atau menolak perubahan biasanya berubah sikap setelah melihat hasil positif dari perubahan dari perubahan itu.
4. Dampak budaya. Penting untuk memperhitungkan dampak perubahan yang akan diwujudkan pada sistem budaya yang berlaku. Hal ini harus diperhitungkan karena makin kuat dampak yang timbul pada sistem dan kultur yang berlaku, kecenderungan timbulnya penolakan pun akan makin pula. Konsekuensinya program perubahan akan semakin sulit dilaksanakan.
5. Evaluasi perubahan. Suatu sistem penilaian harus dipertimbangkan, salah satu caranya adalah dengan mengembangkan standar atau peningkatan kinerja untuk mengukur tingkat perubahan yang terjadi dan dampaknya terhadap efektivitas organisasi yang melaksanakan perubahan tersebut.
(dalam Sondang P. Siagian, 2004:84)
Perubahan Organisasi
- Memahami Perubahan
Menurut Pasmore dalam Wibowo (2008:90), perubahan berarti bahwa kita harus mengubah dalam cara mengerjakan atau berpikir tentang sesuatu, yang dapat menjadi mahal dan sulit. Perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari karena kuatnya dorongan eksternal dan karena adanya kebutuhan internal ( Wibowo, 2008: 91). Menurut Potts dan LaMarsh dalam Wibowo (2008:91) ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengimplimentasikan perubahan, yaitu:
a. Bagaimana kita mengetahui adanya sesuatu yang salah pada keadaan sekarang ini?
b. Aspek apa dari keadaan sekarang ini yang tidak dapat tetap sama?
c. Seberapa serius masalahnya?
Fullan dalam Wibowo ((2008:92-93) memberikan lima butir kunci tentang perubahan, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan bersifat cepat dan nonlinear sehingga dapat menimbulkan suasana berantakan. Akan tetapi perubahan juga menawarkan potensi besar untuk terobosan kreatif.
b. Kebanyakan perubahan dalam setiap sistem terjadi sebagai respons terhadap kekacauan dalam sistem limgkungan internal dan eksternal.
c. Faktor rasional dalam organisasi termasuk strategi dan operasi tidak terintegrasi dengan baik.
d. Stakeholder utama dan budaya organisasi menjadi pertimbangan pertama untuk perubahan organisasional.
e. Perubahan tidak dapat di-manage atau dikelola atau dikontrol.
Tujuan perubahan menurut Robbins dalam Wibowo (2008:93), tujuan perubahan terencana di satu sisi untuk memperbaiki kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan sisi lain mengupayakan perubahan perilaku karyawan. Adapun Potts dan LaMarsh dalam Wibowo (2008:97) mengemukakan adanya empat aspek sasaran perubahan yaitu struktur, orang, proses dan budaya. Adapun jenis perubahan menurut Robbins, Greenberg dan Baron membedakan jenis perubahan menjadi perubahan terencana dan tidak terencana. Kreitner dan Kinicki membagi menjadi adaptive change, innovative change, dan radically innovative change. Sementara itu Hussey menggunakan istilah incremental dan fundamental. Sedangkan Mayerson memperkenalkan dengan tempered change (Wibowo, 2008:101-109). Adapun krakteristik perubahan menurut Costley dan Todd dalam Wibowo (2008: 111) menunjukkan adanya tiga karakteristik perubahan yaitu: rate atau speed of change, direction of change, dan diffusion of change.
- Faktor Pendorong Perubahan
Di antara para pakar ada yang menyebut faktor perubahan ini sebagai kebutuhan akan perubahan yaitu Hussey, Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2008: 74-79). Sementara Robbins, Geenberg dan Baron dalam Wibowo(2008:80-84) menyebutnya sebagai kekuatan untuk perubahan.
1. Kebutuhan Perubahan Hussey
Menurut Hussey dalam Wibowo (2008: 74) terdapat enam faktor yang menjadi pendorong bagi kebutuhan akan perubahan, yaitu sebagai berikut.
- Perubahan teknologi terus meningkat
- Persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global
- Pelanggan semakin banyak tuntutan
- Profil demografis negara berubah
- Privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut
- Pemegang saham minta lebih banyak nilai
2. Kebutuhan Perubahan Kreitner dan Kinicki
Sementara itu, Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2008:76) memerhatikan bahwa kebutuhan akan perubahan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
- Kekuatan eksternal: karakteristik demografis, kemajuan teknologi, perubahan pasar, tekanan sosial dan politik.
- Kekuatan internal : problem/prospek SDM, perilaku/keputusan manajerial.
3. Kekuatan Perubahan Greenberg dan Baron
Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2008: 80) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang merupakan kekuatan di belakang kebutuhan akan perubahan.
- Perubahan terencana: perubahan dalam produk atau jasa, perubahan dalam ukuran dan struktur organisasi, perubahan dalam sistem administrasi, dan introduksi teknologi baru.
- Perubahan tidak terencana: pergeseran demografis, kesenjangan kinerja, peraturan pemerintah, kompetisi global, perubahan kondisi ekonomi, kemajuan dalam teknologi.
4. Kekuatan untuk perubahan Robbins
Robbins dalam Wibowo (2008: 83) mengungkapkan adanya enam faktor yang merupakan kekuatan untuk perubahan, yaitu sebagai berikut.
- Sifat tenaga kerja
- Teknologi
- Kejutan ekonomi
- Persaingan
- Kecenderungan sosial
- Politik dunia
5. Penggerak Perubahan Anderson dan Anderson
Anderson dan Anderson dalam Wibowo (2008:85) mengemukakan bahwa terdapat tujuh faktor penggerak yang dapat memengaruhi berlangsungnya perubahn, yaitu:
- Lingkungan
- Kebutuhan pasar untuk sukses
- Desakan bisnis
- Desakan organisasional
- Desakan kultural
- Perilaku pemimpin dan pekerja
- Pola pikir pemimpin dan pekerja.
Adapun menurut Sondang P. Siagian (2004: 4-15) faktor-faktor penyebab perubahan adalah sebagai berikut.
- Tantangan utama masa depan
- Perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan
- Tingkat pendidikan para pekerja
- Teknologi
- Situasi perekonomian
- Berbagai kecenderungan sosial
- Faktor geopolitik
- Persaingan
- Pelestarian lingkungan
C. Tantangan Perubahan
Menurut Senge, et. all. dalam Wibowo (2008: 143) terdapat tiga tahap tantangan utama yang akan dihadapi, yaitu:
1. Tantangan dalam Tahap Prakarsa Perubahan: perasan tidak mempunyai cukup waktu, tidak ada bantuan Coaching dan dukungan, merasa tidak relevan, konsistensi nilai-nilai perilaku
2. Tantangan dalam Meneruskan Transformasi: ketakutan kecemasan, penilaian dan pengukuran, true believers and nonbelievers.
3. Tantangan Tahap Desain dan Berpikir Ulang: pengaturan, penyebaran, strategi dan maksud.
- Pendekatan Perubahan
Pendekatan dalam melakukan perubahan dapat diproses dengan cara pulling out atau mencabut cara dan kebiasaan lama atau dapat pula dengan cara putting in atau menempatkan cara dan kebiasaan baru. Pendekatan perubahan sekarang ini yang terjadi dengan cara tersebut dikatakan sebagai creative destruction. Pendekatan perubahan sebaiknya dilakukan dengan creative recombination. Menurut Abraham dalam Wibowo (2008:185) Creative recombination adalah mencabut apa yang sudah kita miliki dan mengombinasikan kembali dalam bentuk baru dan berhasil.
1. Creative Recombination
Perubahan dapat dilakukan tanpa menimbulkan kepusingan , change without pain, apabila dilakukan dengan creative recombination, mengkombinasikan ulang secara kreatif karena bersifat kurang mengganggu. Abrahamson dalam Wibowo (2008: 186) menambahkan tiga hal penting agar perubahan dapat dilakukan tanpa membuat pusing, yaitu sebagai berikut.
a. Dalam lingkungan sekarang yang penuh perubahan, penting untuk tidak terlalu menggeneralisasi
b. No pain, no change tidak bisa menjadi standar karena akan dijadikan alasan pemaaf bagi setiap bentuk perubahan yang dikelola dengan buruk.
c. No pain, no change tidak dapat tetap menjadi standar karena akan menjadi alasan yang siap dilakukan tentng mengapa perubahan sulit dan mengapa banyak perubahan gagal.
3. Five Recombinant
Untuk melakukan perubahan tanpa menimbulkan kepusingan, diperlukan adanya lima faktor yang dikombinasikan atau digabungkan kembali dalam rangka perubahan, yaitu
- Orang
- Jaringan
- Budaya
- Proses
- Struktur (Abrahamson dalam Wibowo, 2008:186)
4. Cara Mengkombinasi Ulang
Abrahamson dalam Wibowo (2008:187) mengemukakan cara yang dapat dilakukan untuk mengombinasikan kembali kelima faktor perubahan tersebut adalah dengan cloning, customizing, dan translating
E. Kecepatan Perubahan
Potts dan LaMarsh dalam Wibowo (2008:189) mengemukakan bahwa pada hakikatnya perubahan adalah bergerak dari keadaan sekarang (the current state) menuju pada keadaan baru (the desired state). Orang menerima perubahan pada tingkat yang berbeda. Hidup kita adalah paling efektif dan efisien jika kita bergerak pada kecepatan yang memungkinkan kita menerima dengan tepat perubahan yang kita hadapi (Conner dalam Wibowo, 2008: 190).
Manusia bergerak pada tingkat kecepatan yang bersifat fluktuatif menurut kapasitas unuk menerima pengaruh dan informasi baru. Seberapa baik kita dapat menyerap implikasi perubahan secara dramatis memengaruhi tingkat keberhasilan kita mengelola tantangan yang dihadapi. Perkembangan dunia yang semakin kompleks meningkatkan tekanan lebih kuat untuk mengelola lebih banyak perubahan pada kecepatan yang meningkat. Untuk itu, diperlukan pemahaman terhadap pola perubahan dan prinsip kekenyalan yang perlu dicapai dengan maksud mencapai kecepatan perubahan organisasi optimal.
F. Hambatan Perubahan
Peter M. Senge dalam Wibowo (2008:190) mengungkapkan bahwa Drucker mengidentifikasi adanya tiga hambatan untuk melakukan perubahan, yaitu sebagai berikut.
1. Demografis
Perubahan memerlukan waktu yang relatif panjang, namun banyak manajer sangat tidak sabar mempertimbangkan untuk menunggu perubahan dalam 30-50 tahun. Perkembangan demografis jangka panjang akan memengaruhi arah perubahan organisasi. Permintaan akan kebutuhan menjadi semakin bervariasi dengan perkembangan teknologi, informasi dan cita rasa mereka sebagai konsumen.
2. Persepsi terhadap Revolusi Informasi
Persepsi orang terhadap perkembangan informasi tersebut sangat beragam . Di satu sisi, di sambut secara positif sebagai mempermudah pekerjaan dan meningkatkan kinerja individu. Di sisi lain, dilihat dengan ketakutan bahwa peranannya akan digantikan oleh teknologi informasi sehingga terbuka peluang untuk kehilangan pekerjaan.
3. Lingkungan dan Sosial
Pemimpin perubahan harus lebih memerhatikan masalah kelestarian lingkungan dan masalah kesenjangan sosial. Pada hakikatnya, perubahan harus mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Siagian Sondang P. 2004. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Wibowo. 2008. Manajemen Perubahan. Jakarta: Rajawali Pers
www.kompas.com/news/read/data/2009.01.30.15100597
Polri Andalkan Program "Quick Wins"
Jumat, 30 Januari 2009 | 15:10 WIB
Dalam launching reformasi birokrasi Polri, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menjelaskan, ada empat program Quick Wins. Keempat program ini adalah quick respond; transparansi pelayanan SIM, STNK, BPKB; transparansi proses penyidikan; dan transparansi rekruitmen personel.
"Kemarin waktu di Sarawak saya sudah mencoba, melihat perkembangan laporan yang masuk ke Polri dan Polda melalui internet. Dan ternyata memang bisa dilihat secara transparan dan cepat," kata Bambang dalam sambutannya.
Dalam launching ini, ditampilkan pula proses pelayanan Quick Wins yang merespons laporan masyarakat yang masuk melalui layanan call centre 112.
Penulis: Inggried Dwi Wedhaswary
Analisis: Tujuan perubahan menurut Robbins dalam Wibowo (2008:93), tujuan perubahan terencana di satu sisi untuk memperbaiki kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan sisi lain mengupayakan perubahan perilaku karyawan. Dalam hal ini, quick wins merupakan langkah yang tepat untuk diterapkan di kepolisian, disamping merubah perilaku aparat kepolisian( menciptakan SDM yang berintegritas, kompeten, profesional, berkinerja yang tinggi dan sejahtera) juga dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat pada masyarakat. Adapun quick wins ini menunjang pelaksanaan reformasi birokrasi yang sasaran umumnya adalah terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja serta sistem manajemen pemerintahan. Adapun sasaran secara khusus adalah perubahan kelembagaan atau organisasi menuju organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, perubahan budaya organisasi untuk mewujudkan birokrasi dengan integritas dan kinerj yang tinggi, perubahan ketatalaksanaan untuk mewujudkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif dan efisien, terukur dan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Pada dasarnya quick wins merupakan langkah tepat dalam merubah perilaku aparat kepolisian di dalam organisasinya agar dapat memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
Kamis, 17 Februari 2011
VIDEO: Arsenal Taklukkan Barcelona
Email Alert - 17 Februari 2011
Dear Reisha Amanda,
Kami sajikan berita terpopuler VIVAnews.com
Kami sajikan berita terpopuler VIVAnews.com
VIDEO: Arsenal Taklukkan Barcelona
Meski menang, Arsenal belum sepenuhnya aman. Arsenal akan bertemu lagi di leg kedua.
[selengkapnya]
Meski menang, Arsenal belum sepenuhnya aman. Arsenal akan bertemu lagi di leg kedua.
[selengkapnya]
Ahmadiyah: Tak Ada Kekerasan di Era Soeharto
"Biarkanlah kami bebas menganut agama yang kami yakini."
[selengkapnya]
"Biarkanlah kami bebas menganut agama yang kami yakini."
[selengkapnya]
Profesi Wanita Ini: Penjebak Tukang Selingkuh
Bukan pelacur. Wanita ini hanya bertugas menggoda pria untuk menguji kesetiaannya.
[selengkapnya]
Bukan pelacur. Wanita ini hanya bertugas menggoda pria untuk menguji kesetiaannya.
[selengkapnya]
Arsenal Taklukkan Barcelona
Pasukan Arsene Wenger tidak patah arang meski sempat tertinggal 1-0.
[selengkapnya]
Pasukan Arsene Wenger tidak patah arang meski sempat tertinggal 1-0.
[selengkapnya]
Status LPI di Mata Menpora dan FIFA
Menpora menilai LPI sesuai dengan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional.
[selengkapnya]
Menpora menilai LPI sesuai dengan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional.
[selengkapnya]
Gayus: Istilah "Tempat Pelacuran" Berlebihan
Gayus Lumbuun minta dugaan pelanggaran etik saat kunjungan kerja ke Yunani dituntaskan.
[selengkapnya]
Gayus Lumbuun minta dugaan pelanggaran etik saat kunjungan kerja ke Yunani dituntaskan.
[selengkapnya]
Ini Dia Bank Pengucur Kredit Terbesar
BRI menempati urutan pertama penyalur kredit, yakni sebesar Rp241,02 triliun.
[selengkapnya]
BRI menempati urutan pertama penyalur kredit, yakni sebesar Rp241,02 triliun.
[selengkapnya]
Perubahan Iklim Segera Musnahkan Negeri Ini
Dalam 50 tahun, pemanasan global dapat memusnahkan negara kepulauan seperti Kiribati.
[selengkapnya]
Dalam 50 tahun, pemanasan global dapat memusnahkan negara kepulauan seperti Kiribati.
[selengkapnya]
MUI Sumbar Minta Pemerintah Larang Islam Moga
Warga telah mendatangi kediaman Ustad Nasir, penyebar ajaran Moga di Kabupaten 50 Kota.
[selengkapnya]
Warga telah mendatangi kediaman Ustad Nasir, penyebar ajaran Moga di Kabupaten 50 Kota.
[selengkapnya]
Kapal Perang Iran Mendekat, Israel Siaga
Dua kapal perang Iran akan melakukan latihan setahun penuh di Teluk Aden
[selengkapnya]
Dua kapal perang Iran akan melakukan latihan setahun penuh di Teluk Aden
[selengkapnya]
Email Alert VIVAnews.com
- Ubah pilihan kanal dan jumlah berita yang diterima
- Untuk berlangganan gratis klik di sini
- Untuk stop berlangganan klik di sini
DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the content of this information is strictly prohibited. Unless otherwise specifically stated by the sender, any documents or views presented are solely those of the sender and do not constitute official document or views of PT Vivanews Indonesia (Vivanews).
If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and delete it from your system. Vivanews is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained is this communication nor for any delay in its receipt.
[detik.com] - Begini Caranya Agar Manfaat Minum Obat Lebih Manjur
Reisha Amanda : Ayoo yg suka minum obat, penting nieeh...!!!
Kamis, 17/02/2011
Begini Caranya Agar Manfaat Minum Obat Lebih Manjur
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
detikcom - Jakarta, Banyak orang mengeluh obat yang diminum tidak manjur. Ternyata ada kuncinya agar manfaat obat tersebut jadi manjur. Bagaimana caranya?
Baca Lebih Detail : http://m.detik.com/read/2011/02/17/113359/1572710/763/begini-caranya-agar-manfaat-minum-obat-lebih-manjur
Kamis, 17/02/2011
Begini Caranya Agar Manfaat Minum Obat Lebih Manjur
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
detikcom - Jakarta, Banyak orang mengeluh obat yang diminum tidak manjur. Ternyata ada kuncinya agar manfaat obat tersebut jadi manjur. Bagaimana caranya?
Baca Lebih Detail : http://m.detik.com/read/2011/02/17/113359/1572710/763/begini-caranya-agar-manfaat-minum-obat-lebih-manjur
[detik.com] - Jangan Tinggalkan Sarapan Bila Tak Ingin Botak
Reisha Amanda : Tips buat yg ga pngen botak :D
Selasa, 11/01/2011
Jangan Tinggalkan Sarapan Bila Tak Ingin Botak
Merry Wahyuningsih - detikHealth
detikcom - Jakarta, Berbagai cara dilakukan orang untuk mencegah kerontokan rambut dan kebotakan. Tapi para ahli merekomendasikan beberapa cara sederhana bila Anda tak ingin botak, yaitu makan kacang dan jangan tinggalkan sarapan.
Baca Lebih Detail : http://m.detik.com/read/2011/01/11/103838/1543788/766/jangan-tinggalkan-sarapan-bila-tak-ingin-botak
Selasa, 11/01/2011
Jangan Tinggalkan Sarapan Bila Tak Ingin Botak
Merry Wahyuningsih - detikHealth
detikcom - Jakarta, Berbagai cara dilakukan orang untuk mencegah kerontokan rambut dan kebotakan. Tapi para ahli merekomendasikan beberapa cara sederhana bila Anda tak ingin botak, yaitu makan kacang dan jangan tinggalkan sarapan.
Baca Lebih Detail : http://m.detik.com/read/2011/01/11/103838/1543788/766/jangan-tinggalkan-sarapan-bila-tak-ingin-botak
Rabu, 16 Februari 2011
Satgas Belum Tahu Jumlah Total Kekayaan Gayus
Manda Aryan Sari Manda (nda_imu3t@yahoo.com) telah mengirim artikel Yahoo! Indonesia Berita ke Anda
------------------------------------------------------------
Pesan pribadi:
------------------------------------------------------------
Pesan pribadi:
Satgas Belum Tahu Jumlah Total Kekayaan Gayus
http://id.news.yahoo.com/antr/20110216/tpl-satgas-belum-tahu-jumlah-total-kekay-cc08abe.html
============================================================
Yahoo! Indonesia News - http://id.news.yahoo.com/